Tips Berpromosi di Media Sosial -
Media sosial merupakan salah satu cara untuk mempromosikan produk Anda yang akan dijual secara online. Facebook, Twitter, Instagram, Path, dan sejenisnya sudah menjadi platform umum yang digunakan oleh penjual online. Para penjual online sudah usang memanfaatkan media umum sebagai ajang promosi bisnisnya.
Dalam menjual produk secara online terdapat adat tidak tertulis yang harus dipahami oleh penjual online. Karena apabila penjual online berpromosi seenaknya di media sosial, bukan mustahil akan dianggap sebagai spam, akan di-unfriend atau un-follow teman-temannya, lantaran mengganggu privasi mereka. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan semoga promosi produk di media umum lebih maksimal.
Membuat Akun Khusus
Sebaiknya bedakan mana akun media umum pribadi dan mana akun khusus untuk berjualan. Mengingat bulat pertemanan yang dibuat akan berbeda. Jika akun pribadi untuk berjualan akan berisiko kehilangan sahabat yang tidak berminat dengan promosi kita. Jika akun pribadi sudah banyak follower/teman, bisa digunakan untuk mempromosikan akun bisnis Anda. Dengan begitu, sahabat yang berminat pada bisnis Anda akan mem-follow. Memisahkan akun bisnis dana kun pribadi sangat penting lantaran tidak akan ada yang merasa terganggu.
Gunakan Foto Orisinil
Produk yang Anda jual bisa jadi sudah banyak tersebar fotonya di internet. Untuk gampangnya, Anda bisa mencomot sembarang foto yang sama dengan produk Anda, kemudian mempostingnya di Instagram, Twitter, Facebook. Tapi, apa istimewanya? Selain dianggap mencuri hak cipta, bisnis online Anda jadi tidak punya khas. Potretlah eksklusif produk dagangan Anda. Kalua perlu dari aneka macam arah dengan pencahayaan yang baik. Lengkapi semua foto itu dan buatlah semenarik mungkin. Dengan begitu Anda akan mempunyai ciri khas, sesuatu yang orisinil, dan niscaya menarik. Hal yang sama juga berlaku kalau Anda dropshipper, penjual online sekedar memperlihatkan produk, tapi tidak menyimpan stok barang. Usahakan datangi supplier Anda dan buatlah foto produk-produk itu. Sedikit perjuangan yang lebih keras niscaya tidak akan mengecewakan.
Hindari Spam
Spam yakni pesan virtual bertubi-tubi. Jika di media sosial, spam biasanya mengincar sasaran akun-akun tertentu, atau bisa juga secara acak, contohnya di Twiiter Hai@DianManis, mau produk tas keren dari kami, yuk follow dan cek link ini. Tentu spam menyerupai ini sangat mengganggu dan dianggap pesan sampah. Bukan mustahil akun Anda akan di-block atau bahkan di Report As Spam sehingga berisiko tidak bisa aktif lagi.
Hindari Penggunaan Bot
Bot abreviasi dari robot, yaitu aplikasi yang bisa menjalankan suatu perintah sesuai yang diinginkan programmer-nya. Di Twitter atau Instagram sering dijumpai bot penyambar yang menjengkelkan. Misalnya user mengetikan kata sabun, akan eksklusif disambar bot berisi pesan promosi produk sabun tertentu. Ada kalangan yang menganggap bahwa promosi dengan bot cukup efektif dan praktis. Pasalnya, makin usang makin banyak bot-bot penyambar yang mengganggu. Bukannya dianggap andal da promosinya berhasil, para pengguna bot justru akan diblok oleh user media sosial.
Buatlah Cerita Menarik
Suatu produk akan menarik perhatian apabila mengandung suatu cerita. Inilah mengapa iklan banyak mengadopsi dongeng atau testimoni modelnya. Hal serupa bisa dilakukan di media sosial. Anda tidak bisa terus menerus memperlihatkan produk tanpa memberi sentuhan dongeng menarik. Sederhana saja, Anda bisa menceritakan manfaat produk yang Anda tawarkan dengan memberik kesaksian. Cukup singkat saja. Misalnya, Anda menjual produk kopi maka postinglah foto secangkir kopi nikmat dengan background pemandangan menarik, ditambah teks: “Secangkir kopi luwak ini mantap sekali!” Itu saja sudah memberi dongeng yang menarik hati follower Anda.
Hormati Privasi
Media sosial memang ranah publik. Siapa saja bebas memposting apa saja di sana. Ya, selama itu di jalur yang benar-benar milik publik, menyerupai kolom status Facebook atau timeline Twitter. Akan beda dongeng kalau Anda mengirim pesan promosi melalui Inbox atau Direct Message (DM), ditambah dengan link, dan dilakukan terus-menerus, ke banyak orang sekaligus. Itu sama saja dengan mengirim spam ke ranah pribadi. Bahkan, hal itu sanggup dikatakan sebagai pelanggaran privasi. Bisa-bisa Anda dianggap sebagai bab dari spam penyebar virus yang biasa mengirimi pesan berisi link ke Inbox atau DM. Di Facebook, hal serupa bisa terjadi ketika Anda melaksanakan tag ke banyak foto atau orang sekaligus dengan isi pesan promosi. Tentu hal ini sangat mengganggu, bukan?
Teks dan Foto yang Sopan
Teks dan foto merupakan alat komunikasi utama di media sosial. Gaya bahasa, pemilihan kata, dan objek foto akan sangat mencerminkan siapa Anda. Gunakan kalimat seefektif mungkin, namun tetap sopan dan beretika. Demikian juga foto yang diunggah untuk mendukung promosi produk. Hindari penggunaan kata-kata dan foto vulgar alasannya yakni hanya akan menciptakan bisnis Anda dijauhi atau di-blacklist.
Saling Berbagi
Keistimewaan media umum yakni kemampuannya menyebarkan pesan secara viral. Untuk itu, rajin-rajinlah saling me-Retweet pesan di Twitter atau men-share informasi di Facebook. Sesama penjual online yang saling membuatkan pesan ke audiensnya akan menjangkau lebih banyak audiens. Dengan begitu, promosi di media umum bisa menyebar semakin luas dan menjangkau lebih banyak calon pelanggan.
Fokuskan Target
Sudah tahu siapa sasaran produk Anda? Pengguna media umum terdiri atas banyak sekali lapisan usia, status sosial, profesi, generasi, dan komunitas. Akan kurang mempunyai kegunaan kalau Anda di-follow atau berteman dengan segmen laki-laki remaja kalau produk yang dijual yakni kosmetik. Fokuskan dulu siapa sasaran dari produk yang dijual. Produk embel-embel sepeda tentu akan sangat sempurna menyasar para pehobi sepeda, atau akan manis sekali kalau menemukan akun-akun media umum komunitas pengguna sepeda. Hal serupa berlaku bagi produk-produk lain.
Ikuti Tren
Media sosial selalu ramai dengan isu-isu terbaru. Siapa yang tak ikut membahas info paling gres akan ketinggalan. Sebagai akun yang berusaha mempromosikan barang dagangan, sudah selayaknya kita mengikuti info atau tren terbaru. Apa yang sedang hits di timeline Twitter dikala ini? Atau apa yang ramai diperbincangkan di Facebook? Selalu ada celah untuk menghubungkannya dengan produk yang sedang dipromosikan.
Posting Komentar
Posting Komentar