Tata cara atau hukum penulisan dalam skripsi, selain memahani perihal format penulisan skripsi hal paling penting yang harus dipahami dalam tata cara penulisan. dalam menulis skripsi tentunya tidak sembarang dan harus sesuai dengan hukum dan ketentuan yang dikeluarkan oleh kampus/universitas tersebut.
tata cara penulisan dalam skripsi yang dimaksud kali ini yaitu perihal bahasa yang dipakai dalam menulis, tata cara penulisan rujukan, konvensi naskah, penulisan kutipan, catatan kaki, singkatan-singkatan dalam catatan kaki, daftar pustaka.
Berdasarkan Penjelasan Diatas Maka sampul ilmu menjelaskan perihal Tata cara atau hukum penulisan dalam skripsi dibawah ini yaitu uraian dari beberapa cara diatas.
|
Tata Cara Atau Aturan Penulisan Dalam Skripsi |
Bahasa
- skripsi ditulis dengan memakai bahasa indonesia yang telah dibakukan, baik kata-kata maupun ejaannya.
- menggunakan istilah dalam bahasa indonesia atau yang sudah dialih bahasakan ke dalam bahasa indonesia. kalau memakai istilah dalam bahasa absurd yang tidak ada padanan kata dalam bahasa indonesia, maka kata tersebut ditulis dengan abjad miring.
- awal kalimat dihentikan memakai kata penghubung seperti: “sehingga”, “dan”, “yang”, “namun demikian”, “oleh alasannya yaitu itu”, dan “sedangkan”.
- kalimat harus terang maksud dan artinya serta disusun secara singkat dan jelas.
- tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.
Rujukan
Bahan rujukan yang dipakai dalam penulisan skripsi harus memenuhi ketentuan berikut:
- paling sedikit memakai 10 (sepuluh) buku di luar peraturan perundang-undangan, kamus, artikel dalam jurnal, dan sumber on-line.
- merupakan pustaka yang terkini.
Konvensi Naskah
- naskah diketik dengan abjad arial ukuran 12, di atas kertas hvs warna putih ukuran a4 (21,5 cm x 28 cm) berat 80 gr/m2 dalam satu muka, dengan jumlah halaman sekurang-kurangnya 70 halaman.
- jarak antar baris yaitu 1,5 spasi, kecuali untuk kutipan eksklusif yang lebih dari empat baris, catatan kaki, halaman sampul, absurd dan daftar pustaka, jaraknya satu spasi.
- pengetikan naskah harus memperhatikan ketentuan sebagai berikut: dari tepi atas kertas : 4 cm kecuali judul cuilan : 6 cm , dari tepi bawah kertas : 3 cm, dari tepi kanan kertas : 3 cm dan dari tepi kiri kertas : 4 cm
- semua ruangan naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan kecuali alinea gres dan hal khusus dimulai dari kiri dan berakhir pada tepi kanan. alinea gres dimulai ketukan ke enam dari tepi.
- penomoran halaman, cuilan kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, absurd dimulai dengan nomor angka romawi kecil (i, ii, iii, iv, dan seterusnya), diketik dua spasi di bawah teks pada tengah halaman. cuilan pokok dimulai dengan nomor 1, 2, 3, 4, dan seterusnya, diketik di sudut kanan atas halaman. untuk halaman awal cuilan maka nomor halaman diketik pada cuilan bawah halaman secara simetris sumbu vertikal (tengah). cuilan final tidak diberi penomoran halaman.
- penomoran pada bab, sub.bab dan seterusnya. angka romawi : i, ii, iii dan seterusnya, huruf kapital : a, b, c, d dan seterusnya , angka arab : 1, 2, 3 dan seterusnya, abjad kecil : a, b, c, d, dan seterusnya, angka arab dalam kurung tutup : 1), 2), 3) dan seterusnya, huruf kecil dalam kurung tutup : a), b), c) dan seterusnya, angka arab dalam tanda kurung : (1), (2), (3) dan seterusnya, abjad kecil dalam tanda kurung : (a), (b), (c) dan seterusnya.
Penulisan Kutipan.
- kutipan yaitu derma kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun literatur lainnya.
- dalam mengambil sebuah kutipan, hendaknya kutipan itu jangan terlalu panjang, contohnya satu halaman atau lebih. bila penulis menganggap perlu memasukkan kutipan yang panjang, maka sanggup memasukkannya dalam cuilan apendiks atau lampiran.
Catatan Kaki
catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atau teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. catatan kaki terdiri dari dua bagian, yaitu pertama, angka penunjukkan yang ditempatkan agak ke atas setengah spasi
(upper case), dan kedua, isi dari catatan kaki. catatan kaki terdiri dari tiga macam, yakni, catatan penunjukan sumber
(referensi), catatan penjelas, dan catatan campuran sumber dan penjelas. singkatan-singkatan dalam catatan kaki
bid, op.cit, loc.cit, supra, infra, et.al, et seq atau et seqq. [sic!]. Anda Dapat membaca
Cara Penulisan Catatan Kaki Pada Skripsi
Daftar Pustaka
yang dimaksud dengan daftar pustaka
(bibliografi) yaitu sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang memiliki pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dari karangan yang sedang dikerjakan. Anda juga sanggup membaca
Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka
Semoga Tata cara atau hukum penulisan dalam skripsi Dapat memberi Manfaat Dan Dapat Dijadikan Sebagai Pedoman Dalam Penyusunan Skripsi. Terima kasih
Posting Komentar
Posting Komentar