5 Tahap Proses Menulis. Dalam proses penulisan seorang penulis sanggup memakai pendekatan proses. Pendekatan ini yang muncul dan terkenal semenjak tahun 1980-an didasarkan atas hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh Graves (1983), Calkins (1983, 1986), dan Atwell (1987) yang menandakan bahwa pendekatan produk, yakni pendekatan pembelajaran menulis yang menekankan hasil tulisan, kurang sempurna dan kurang efektif. Akhirnya, lambat-laun pembelajaran menulis lebih mengarah ke pendekatan proses, yakni pendekatan pembelajaran menulis yang menekankan proses menulis.
Melalui pendekatan proses, penulis sanggup menerapkan tahap-tahap yang biasa terjadi dalam proses menulis. Menurut Tomkins dan Hoskisson (1995) fokus dalam proses menulis terletak pada apa yang dialami, dipikirkan, dan dilakukan oleh penulis ketika mereka melaksanakan proses menulis.berikut yaitu Tahap Proses Menulis
1. Prapenulisan
Prapenulisan atau pramenulis yaitu tahap persiapan. Tahap ini sangat penting dan memilih tahap-tahap selanjutnya. Tahap ini biasanya sangat banyak menyita waktu. Sebagian besar waktu penulis dihabiskan pada tahap ini. Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah
- Memilih topik,
- Mempertimbangkan tujuan, bentuk, dan pembaca, dan
- Mengidentifikasi dan menyusun ide-ide.
Ketika menyiapkan diri untuk menulis, anda perlu untuk berpikir perihal tujuan penulisan: menghibur, menginformasikan sesuatu, atau mempersuasi. Selain itu mereka juga perlu mempertimbangkan siapa yang akan membaca tulisannya dan bentuk goresan pena yang akan disusunnya; dalam satu acara menulis hendaknya ditentukan satu bentuk goresan pena saja.
Nah beberapa pertanyaan di bawah ini sanggup menolong penulis dalam menemukan alur pikirnya.
- Masalah atau topik apa yang akan saya tulis?
- Apakah pentingnya duduk perkara atau topik itu?
- Apakah tujuan saya menulis topik atau duduk perkara itu?
- Apakah manfaat kajian atau goresan pena ini bagi pembaca?
- Bagaimanakah saya harus mengkaji atau menganalisisnya?
2. Membuat Draf
Pada tahap pembuatan draf ini, anda hanya diminta untuk mengekpresikan ide-ide mereka ke dalam goresan pena kasar. Karena mereka tidak memulai menulis dengan komposisi yang siap menyerupai disusun dalam pikiran mereka, anda memulai menulis draf ini dengan ide-ide yang sifatnya tentatif. Pada tahap menciptakan draf ini, waktu lebih difokuskan pada pengungkapan ide-ide dengan sedikit atau tidak sama sekali memperhatikan pada aspek-aspek teknis menulis menyerupai ejaan, penggunaan istilah, atau struktur bahasanya.
3. Merevisi
Pada tahap ini, anda memperbaiki ide-ide mereka dalam karangan. Merevisi bukanlah menciptakan karangan menjadi lebih halus, tetapi acara ini lebih berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, dan penyusunan kembali isi karangan sesuai dengan kebutuhan atau harapan pembaca. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
- Membaca ulang seluruh draf,
- Sharing atau mengembangkan pengalaman perihal draf berangasan karangan dengan teman, dan
- Mengubah atau merevisi goresan pena dengan memperhatikan reaksi, komentar atau masukan yang ada.
Setelah menuntaskan draf kasar, anda memerlukan waktu untuk bersitirahat dan menjauhkan diri dari karangan mereka. Hal itu dilakukan biar mereka sanggup kembali mencermati karangannya dengan pikiran yang segar. Dalam acara mencermati kembali inilah, mereka sanggup menciptakan perubahan: menambah, mengurangi, menghilangkan atau memindahkan bagian-bagian tertentu dalam draf karangan. Mereka jugabisa menandai bagian-bagian yang akan diubah itu dengan memberinya gejala tertentu atau simbol, atau dengan menggaris bawahi.
Dengan sobat sekelas, mereka sanggup membentuk kelompok-kelompok dan mengadakan tukar pikiran. Dalam kelompok-kelompok ini dosen atau pengajar dan anda sanggup berdiskusi atau memberikan pendapat perihal cara-cara melaksanakan revisi (Calkins, 1983). Setelah bekerja dalam kelompok, yakni bertukar pikiran dengan sobat sekelompok perihal draf goresan pena dan mendapat masukan, anda siap untuk merevisi. Mereka mungkin menambah, mengurangi, menghilangkan atau memindahkan bagian-bagian tertentu yang dirasa perlu untuk diubah.
4. Menyunting
Fokus dari tahap ini yaitu mengadakan perubahan-perubahan aspek mekanik karangan, yaitu memperbaiki karangan dengan memperhatikan aspek kebahasaan atau kesalahan mekanik yang lain. Tujuannya yaitu untuk menciptakan karangan lebih gampang dibaca orang lain. Adapun aspek-aspek mekanik yang diperbaiki yaitu penggunaan abjad besar, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah dan kosakata serta format karangan. Waktu yang paling sempurna untuk mengajarkan aspek-aspek mekanik ini ialah pada tahap menyunting bukannya melalui latihan-latihan pada buku kerja anda.
Pada tahap menyunting ini, anda perlu melaksanakan langkah kegiatan
- Menjauhkan diri dari karangan,
- Membaca cepat untuk memilih kesalahan, dan
- Memperbaiki kesalahan.
Menjauhkan diri dari karangan perlu dilakukan alasannya selama proses penulisan kejenuhan sudah terjadi. Oleh alasannya itu,dengan sesaat menjauhkan diri dari karangan dibutuhkan timbul kesejukan gres dalam pikirannya.
Dalam menyunting, membaca karangan secara cepat perlu dilakukan untuk memilih dan menandai kemungkinan bagian-bagian goresan pena yang salah. Dalam acara ini penulis sanggup menggunakankan daftar chek untuk memilih tipe-tipe kesalahan. Setelah membaca cepat dan memilih kemungkinan kesalahan dilakukan, langkah kemudian yang perlu dilakukan ialah memperbaiki naskah atau karangan. Di sinilah kebermaknaan pembelajaran tata tulis yang mencakup ejaan, tanda baca, dan penggunaan struktur atau istilah.
5. Mempublikasikan
Tahap simpulan proses menulis ialah mempublikasikan hasil goresan pena dalam bentuk buku, jurnal, laporan, atau goresan pena lain.
Referensi
Mengenal Karya Ilmiah
Posting Komentar
Posting Komentar